Fun Based Learning

Meningkatkan literasi anak melalui pembelajaran dan pembuatan buku.

Several books are stacked vertically on a shelf. The titles visible include children's literature, encyclopedias, and travel guides. The spines display a variety of fonts and colorful designs.

Pembelajaran Kognitif

Meningkatkan pemahaman dan kemampuan membaca anak-anak.

A library shelf filled with colorful children's books organized neatly. A variety of books with vivid covers and titles are visible, alongside some upright display books and a holder with pencils.

Pelajari

A child is reading a picture book with colorful illustrations of animals and a farmer in a natural setting. The child's hands are visible, holding the book open on a white surface.

Two children are closely engaged with a book, lying on their sides. One child is pointing at a colorful illustration while the other writes or draws with a pen. The book appears to be open on a table, featuring large, vibrant illustrations, likely from a story or educational material.

Buku Cerita

Mendorong kreativitas anak melalui pembuatan buku cerita.

Ciptakan

Pembuatan Buku Anak

[short summary].

Penyusunan Copywriting

Sebelum pengajaran dimulai, kami membuat script cerita anak yang disajikan pada awal sesi fun-based learning. Script tersebut diolah kembali menyesuaikan Panduan Penulisan Buku Cerita Anak dari Kemendikbudristek jenjang B2, dengan tetap membawa tema & subtema kognitif seperti Struktur Penyelesaian Masalah, Berpikir Logis, Memahami Bias, dan lain-lain.

Sesi Jurnal Menggambar

Kegiatan ini masuk ke dalam bagian akhir pengajaran literasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan imaginasi anak dengan menceritakan kembali kegiatan yang dilakukan melalui aktivitas menggambar. Pada sesi ini, hasil gambar anak dikumpulkan oleh pelaksana.

Digitalisasi Asset

Kami melakukan digitalisasi aset gambar pada jurnal anak. Hal ini bertujuan untuk memudahkan proses penyusunan buku anak setelahnya.

Layout Asset Visual pada Buku Anak

Setelah semua aset berhasil didigitalisasi, langkah berikutnya adalah menyusun aset-aset tersebut ke dalam bentuk layout visual untuk buku anak. Aset visual ini akan dirancang sedemikian rupa agar mampu melengkapi dan memperkuat narasi dalam cerita. Proses ini melibatkan pemilihan gambar yang tepat, penyesuaian posisi dan warna, serta harmonisasi antara teks dan visual sehingga buku anak yang dihasilkan menarik, komunikatif, dan sesuai dengan kemampuan target pembaca yaitu anak usia 7-11 tahun.

Penerbitan Buku

Tahap akhir dari proses ini adalah penerbitan buku yang dilakukan bersama ITB Press. Sebagai mitra penerbitan, ITB Press membantu memastikan bahwa buku anak yang diterbitkan memenuhi standar kualitas penerbitan Perpusnas Indonesia, baik dari segi desain maupun substansi konten. Proses ini melibatkan perbincangan tentang akhir naskah, tata letak, pencetakan, hingga distribusi buku kepada target pembeli.